Strategi Negosiasi Dalam Membeli Rumah (Properti)

Strategi Negosiasi Dalam Membeli Rumah (Properti) - Membeli rumah adalah sebuah keputusan yang berjangka panjang dan berisiko tinggi. Salah memutuskan, Anda akan menyesal seumur hidup. Maka kenali dulu cara bernegosiasi dengan penjual rumah sebelum mulai melakukan tawar-menawar. Transaksi jual beli rumah punya seni dalam bernegosiasi.

Strategi Negosiasi Dalam Membeli Rumah (Properti)



Ketahui harga pasar

Jika rumah pilihan Anda sudah ditemukan, pastikan Anda cocok dengan harga yang ditawarkan pemilik. Untuk tahu bahwa harga yang ditawarkan cocok atau tidak, ada baiknya Anda mengetahui lebih dulu harga pasaran untuk rumah dengan tipe dan ukuran yang sama di kawasan tersebut. Tentu saja, jangan abaikan juga kondisi rumah yang dikomparasikan agar kalkulasi Anda tidak meleset.

Jangan terbawa emosi

Anda harus tetap melihat rumah yang sudah Anda pilih itu secara obyektif. Jika terlalu terbawa perasaan, dalam artian sangat menyukai rumah tersebut, maka hal itu tidak akan menguntungkan. Sekali Anda melibatkan emosi dalam bernegosiasi, harga jual rumah tidak akan memberi keuntungan bagi Anda.

Bersiap kompromi

Yang harus Anda pahami adalah, tidak ada negosiasi tanpa kompromi. Namun dalam berkompromi, usahakan agar kendali tetap di tangan Anda. Bersikaplah fleksibel. Ajukan penawaran harga setelah survei. Biasanya, Anda akan tergoda dan segera memberikan penawaran setelah tertarik pada sebuah rumah. Sebaiknya Anda tidak melakukan itu. Manfaatkan tiga atau empat kali survei untuk analisis perhitungan sekaligus tarik ulur dengan penjual.

Dasar penawaran dari cash flow

Setiap hendak melakukan penawaran, Anda perlu menghitung potensi keuntungan. Mulai perbandingan harga pasar, harga likuidasi sampai harga transaksi. Dengan demikian, Anda bisa memperkirakan potensi cash back yang bisa didapatkan. Selanjutnya, hitung potensi cash flow. Dari hasil perhitungan itulah Anda bisa beri penawaran yang layak.

Tentukan batas maksimal penawaran

Investor yang baik adalah mereka yang sudah melakukan persiapan sebelum bernegosiasi. Dengan demikian, ketika negosiasi berlangsung, Anda sudah menentukan batas maksimal harga penawaran. Namun, jika penjual terlihat sulit menerima harga di bawah batas maksimal Anda, sebaiknya negosiasi dihentikan supaya tidak membuang waktu.

Jangan sebut harga lebih dulu

Jangan pernah Anda menjadi yang pertama menyebut harga. Biarkan penjual menyebutkan harga jual serta berapa batas akhir penawarannya. Biasanya, setelah itu penjual akan menanyakan harga penawaran.

Tawar lebih rendah

Ketika mengajukan penawaran, berikan angka lebih rendah dari harga transaksi yang diinginkan. Misalnya, ingin bertransaksi di angka Rp 1 miliar, maka ajukan penawaran pada kisaran Rp 600 juta - Rp 800 juta. Dengan demikian, ada rentang Rp 200 juta - Rp 400 juta yang bisa digunakan untuk bernegosiasi.

Jangan mau dipengaruhi

Biasanya, pengaruh akan muncul dari broker atau penjual saat pertama kali melihat rumah. Jika Anda tidak mempunyai pengetahuan lengkap mengenai properti, sesungguhnya keputusan tersebut adalah keputusan broker atau penjual. Di sinilah pentingnya waktu 3 - 4 hari sebelum mengajukan penawaran. Karena, Anda dapat memanfaatkan waktu untuk mendapatkan informasi lengkap.

Meminta tenggang waktu

Setelah disepakati, masih ada negosiasi lanjutan berkaitan dengan jangka waktu pembayaran. Pembiayaan yang dibantu oleh bank membutuhkan waktu sekitar 1 bulan. Jadi, Anda harus meminta tenggang waktu lebih lama untuk proses pencairan tersebut. Biasanya, penjual akan memaklumi dan menerima permintaan tersebut.

Usahakan tidak memberikan uang muka terlebih dahulu

Anda akan dikatakan seorang negosiator ulung jika anda mampu meyakinkan penjual dan deal tanpa memberikan uang muka sepeserpun. Namun jika dalam keadaan terpakasa atau penjual memang sangat butuh uang, anda boleh memberikan DP tapi usahakan dalam jumlah kecil. Dengan memberikan DP juga akan meyakinkan penjual bahwa anda adalah pemebeli yang serius.

Pantau perkembangan harga properti yang sebelumnya anda targetkan

Selanjutnya anda juga perlu terus memantau perkembangan harga rumah yang anda tawar sebelumnya. Lakukan cek setiap dua atau tiga bulan apakah properti itu sudah terjual atau belum dan apakah harganya masih sama atau tidak. Sering ditemui penjual yang frustasi karena rumahnya tidak laku-laku akan menjual rumah tersebut dengan harga miring.

Itulah beberapa Strategi Negoisasi Paling Jitu Untuk Membeli Properti atau rumah semoga dengan adanya artikel ini anda mampu mendapatkan hot deal terbaik sehingga anda bisa meraup keuntungan. Semoga bermanfaat.


Baca juga